STASIUN
PABRIK BIJI (Kernel Station) KELAPA
SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)
Pada proses pengolahan kelapa sawit terdapat nut and
kernel Station. Nut and kernel station merupakan proses pemisahan campuran
ampas dan biji yang keluar dari screw press diproses untuk menghasilkan
cangkang (shell) dan fibre sebagai bahan bakar boiler serta inti sawit (kernel)
sebagai hasil produksi yang siap dipasarkan dan juga ada yang mengolahnya
langsung untuk mendapatkan minyak inti dari sawit (PKO).
CBC (Cake Breaker Conveyor)
Proses lanjutan setelah minyak di-ekstrasi oleh
mesin press adalah untuk mengutip sebanyak mungkin nut (pada akhirnya kernel)
dari gumpalan. Gumpalan keluar dari mesin press dan diantarkan oleh Cake
Breaker Conveyor (CBC). Gumpalan yang masih panas dan basah, dicacah/diuraikan
dalam CBC untuk melepaskan uap dari gumpalan dan untuk melepaskan fibre dari
nut. Hal ini memungkinkan pemisahan fibre (serat) dari nut.
Depericarper
Press cake kemudian diantarkan menuju Depericarper
yang merupakan sebuah kolom pemisah vertikal (Vertical Winnowing Column),
dimana udara akan mengangkat fibre (yang lebih ringan) dan menjatuhkan nut
(yang lebih berat) pada dasar dari kolom pemisah (Winnowing Column) dan
diantarkan menuju Polishing Drum. Polished nut (nut yang sudah bersih) kemudian
diantarkan melaui Wet Nut Conveyor menuju Destoner dimana kecepatan udara akan
mengangkat nut (yang lebih ringan) menuju nut hopper sedangkan batu dan
potongan logam (yang lebih berat) dijatuhkan pada lantai. Hal ini menjamin
bahwa nut telah bersih dari batu dan potongan logam, yang akan dapat merusakkan
Ripple mill (pemecah nut). Nut yang basah dari Nut Hopper akan diumpankan
menggunakan Air Lock, dimana untuk mengontrol pengumpanan, pada Ripple mill.
Destoner
Polished
nut (nut yang sudah bersih) kemudian diantarkan melaui Wet Nut Conveyor menuju
Destoner dimana kecepatan udara akan mengangkat nut (yang lebih ringan) menuju
nut hopper sedangkan batu dan potongan logam (yang lebih berat) dijatuhkan pada
lantai. Hal ini menjamin bahwa nut telah bersih dari batu dan potongan logam,
yang akan dapat merusakkan Ripple mill (pemecah nut). Nut yang basah dari Nut
Hopper akan diumpankan menggunakan Air Lock, dimana untuk mengontrol
pengumpanan, pada Ripple mill.
Ripple Mill
Gambar 1. Proses Pengolahan di
Stasiun Pabrik Biji
Proses
pemisahan biji dan inti meliputi dua metode, yaitu metode pemisahan biji dan
serabut serta metode pengolahan dan pemisahan inti sawit. Metode pemisahan biji
dan serabut. Cara yang digunakan untuk memisahkan biji dari serabut kelapa
sawit yaitu dengan menggunakan tarikan atau hisapan udara pada sebuah kolom
pemisah (separating column) yang terdapat pada depericarper. Kemudian biji
masuk ke tromol pembersih biji (nut polishing drum) untuk membersihkan sisa-sisa
serabut yang masih menempel pada biji. Biji yang telah bersih akan terdorong
oleh beater arm ke ujung nut polishing drum dan selanjutnya dibawa oleh
elevator menuju nut grading drum untuk dipisahkan berdasarkan ukurannya.
Ripple mill merupakan suatu
alat yang digunakan pada pabrik kelapa sawit untuk proses pengolahan inti yang
berfunsi untuk memecahkan nut sehingga inti terlepas dari cangkang. Pada ripple
mill terdapat rotor yang berputar pada ripple plate bagian yang diam. Biji
masuk diantara rotor dan ripple plate sehingga saling berbentran dan memecahkan
cangkang dari inti. Biji dari nut silo masuk ke ripple mill untuk dipecah
sehingga inti terpisah dari cangkang. Biji yang masuk melalui rotor akan
mengalami gaya sentrifugal (menjauhi pusat putaran) sehingga biji keluar dari
rotor dan terbanting dengan kuat yang menyebabkan cangkang pecah. Cangkang dan
inti yang sudah terpisah diangkut oleh craked mixture conveyor lalu creaked
mixture elevator dan diolah untuk proses berikutnya untuk mendapatkan inti
kelapa sawit.
Nut Grading System
Metode pengolahan dan pemisahan inti kelapa
sawit (IKS). Proses pengolahan dan pemisahan IKS meliputi pemisahan biji,
pengeringan biji, pemecahan biji, pemisahan inti dan cangkang serta pengeringan
inti. 12 Sebelum ditampung di dalam nut silo, biji bersih akan memasuki tromol
pemisah biji (nut grading drum) untuk memisahkan antara biji berukuran kecil
dengan biji berukuran besar. Tujuan pemisahan biji adalah untuk memperoleh efisiensi
pemecahan biji yang optimal karena alat pemecah biji telah diset untuk
memecahkan biji dengan ukuran tertentu. Pengeringan biji dilakukan di dalam nut
silo dan bertujuan untuk menguapkan kandungan air yang terdapat di dalam biji
sehingga daya lekat inti dan cangkang semakin renggang. Biji yang telah
dikeringkan di dalam nut silo selanjutnya diumpankan ke alat pemecah biji,
yaitu king cracker. Biji-biji tersebut akan terpecah sehingga mengeluarkan inti
sawit (palm kernel) yang ada di dalamnya. Hasil pemecahan dari king cracker
berupa campuran kernel, cangkang dan kotoran halus selanjutnya dibawa oleh
conveyor dan elevator menuju ke bagian pemisahan.
Light Tenera Dry Separating
Nut pecah, yang terdiri dari kernel dan cangkang,
biasa disebut Cracked Mixture. Cracked mixture ini diantarkan menuju kolom
pemisah yang lain, yaitu LTDS 1 dan LTDS 2, dimana pecahan cangkang dipisahkan
dari kernel. Wet kernel kemudian diantarkan menuju Wet Kernel Elevator,
selanjutnya menuju Kernel Drier Silo (Silo Pengering Kernel). Dari LTDS 2, akan
terdapat cangkang tebal dan berat yang tergabung bersama kernel pecah (broken
kernel) dan kernel utuh berukuran kecil, kemudian diantarkan menuju Claybath.
Ada
dua metode pemisahan kernel dan cangkang, yaitu sistem pemisahan kering dan
pemisahan basah. Pemisahan kering dilakukan dalam suatu kolom vertikal (LTDS
atau Light Tenera Dust Separator) dengan bantuan hisapan udara dari blower,
dimana fraksi yang lebih ringan akan terhisap ke bagian atas, sedangkan fraksi
yang lebih berat akan jatuh ke bawah. Proses pemisahan dilakukan pada dua kolom
pemisah, yaitu LTDS 1 dan LTDS 2. Pemisahan basah dilakukan dengan menggunakan
claybath dengan prinsip pemisahan berdasarkan perbedaan berat jenis antara inti
dan cangkang menggunakan larutan kaolin. Inti yang sudah terpisah dari cangkang
dimasukkan ke silo inti untuk diturunkan kadar airnya. Pengeringan ini
bertujuan untuk menonaktifkan kegiatan mikroorganisme sehingga pembentukan
jamur atau kenaikan asam dapat dibatasi pada saat inti disimpan. Selanjutnya,
inti tersebut dibawa oleh vanbelt conveyor menuju silo penyimpanan inti (bulk
kernel silo).
Claybath
Claybath alat yang berfungsi untuk memisahkan
cangkang dengan kernel dengan menggunakan air dan calcium. Prinsip kerja
Claybath ialah dalam sistem pemisahan cangkang dengan kernel dilakukan dengan
perbedaan density ( berat jenis), dimana berat jenis dari cangkang yaitu 1,15
gr/cm3 dan berat jenis dari kernel adalah 1,08 gr/cm3 . Proses ini dilakukan
dengan menggunakan larutan kalsium karbonat ( CaCo3) dengan berat 1,10gr/cm3
yang dilarutkan dengan air dengan perbandingan 1 : 3. Dengan penggunaan larutan
CaCo3 maka yang memiliki berat jenis yang lebih besar dari larutan kalsium
karbonat akan tenggelam dan akan jatuh ke Wet Shell Conveyor dan masuk ke Shell
Hopper untuk dijadikan bahan bakar boiler,sedangkan berat jenis yang lebih
kecil dari larutan kalsium karbonat akan terapung dan akan jatuh ke Wet Kernel
Conveyor. Kemudian kernel yang basah/terapung akan dikirim dengan menggunakan
Wet Kernel Elevator dan naik ke Top Wet Kernel Conveyor menuju Silo Kernel.
Mutu kalsium yang baik untuk digunakan yaitu: 1. Berwarna putih 2. Tidak
berbuih jika dipakai 3. Baunya normal 4. Tidak berasa
Silo Inti (Kernel Drier)
Disinilah
broken kernel dan kernel kecil utuh akan mengapung dan mengalir menuju vibrator
yang kemudian dibersihkan dan diantarkan menuju Wet Kernel Elevator selanjutnya
ke Kernel Drier Silo. Setelah pengeringan, kernel kering akan diangkut oleh
conveyor dan elevator menuju Kernel Bulking Silo. Dari sini, kernel kering
dikirimkan pada Kernel Crushing Plant (KCP) untuk mendapatkan minyak kernel.
Pada proses pengolahan kernel yang tepatnya di nut and kernel station,, banyak
terdapat biji-biji yang terbuang. Selain itu banyak juga terdapat biji yang
masih utuh, inti setengah pecah, dan serabut atau debu yang masih menempel pada
biji yang sering disebur kadar kotoran.
DAFTAR PUSTAKA
Ali,
HM. 2011. Analisis Strategi Pemasaran Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm Oil) Pada PT. Kharisma PemasaranBersama Nusantara
Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Efriyani,
U. 2016. Respons Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
Terhadap Pemberian Fungi Mikoriza Arbuskular dan Cekaman Air. Universitas
Lampung. Lampung.
Pahan,
I. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga
Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sustiyah,
Salampak, Zubaidah, S., dan Ichriani, GI. 2013. Peningkatana Pertumbuhan Bibit
Kelapa Sawit Atas Pemberian Limbah Padat Pabrik Pengolahan Karet Di Kalimantan
Tengah.Universitas Parahyangan. Bandung.
Syam,
AM., Renjani, RA., dan Dharmawati, ND. 2015. Analisis Losses Pada Nut And
Kernel Station Melalui Proses Pendekatan Disetiap Peralatan. Universtas Padjajaran:
Bandung.
Wijayanti,
RT. 2012. Analisis Keuntungan dan Skala Usaha Perkebunan Kelapa Sawit Gerbang
Serasan. Universitas Diponegoro. Semarang.
3 Comments
terimakasih bang..
ReplyDeleteterimakasih bang..
ReplyDeleteMenjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower, chiller, Boiler ,waste water treatment ,defoamer anti busa,oli industri
ReplyDeleteUntuk informasi lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
081310849918
Terima kasih